BAB III BUDIDAYA IKAN HIAS
A.Wadah Budidaya Ikan
Jenis-Jenih Wadah Budidaya Ikan
1.Kolam Sebagai Wadah Budidaya Ikan
Jenis-jenis kolam yang akan digunakan sangat tergantung kepada sistem budidaya yang akan diterapkan. Ada 3 sistem budidaya ikan air yang biasa dilakukan yaitu:
A. Tradisional/Ekstensif
Kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah.
B. Semi Intensif
Kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian kolamnya (dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah.
C. Intensif
Kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok.
Kolam dapat dikelompokkan berdasarkan sumber airnya, antara lain:
a). Kolam tadah hujan
b). Kolam mata air
c).Kolam pengairan setengah teknis
d). Kolam pengairan teknis
Kolam berdasarkan asal terjadinya, antara lain:
a). Kolam yang sengaja dibuat
b). Kolam yang tidak sengaja dibuat
Kolam berdasarkan bentuknya, antara lain:
a). Bentuk persegi panjang
b). Bentuk bujur sangkar
c). Bentuk lingkaran/bulat
Kolam berdasarkan fungsinya, antara lain:
a). Kolam pemeliharaan induk
b). Kolam pemijahan/perkawinan
c). Kolam penetasan telur
d). Kolam pendederan
e). Kolam pembesaran
f). Kolam penumbuhan makanan alami
g). Kolam pengendapan
h). Kolam penampungan hasil
Kolam berdasarkan aliran airnya, antara lain:
a). Kolam air tergenang
b). Kolam air mengalir
2). Bak
Wadah budidaya ikan selanjutnya adalah bak atau tangki yang dapat digunakan untuk melakukan budidaya ikan. Berdasarkan proses budidaya ikan, jenis bak yang akan digunakan disesuaikan dengan skala produksi budidaya dan hampir sama dengan kolam dimana dapat dikelompokkan menjadi bak pemijahan, bak penetasan, bak pemeliharaan, dan bak pemberokan. Bak yang digunakan untuk melakukan pemijahan ikan biasanya adalah bak yang terbuat dari beton atau fiber sedangkan bak plastik biasanya digunakan untuk melakukan pemeliharaan larva ikan.
3). Akuarium
Akuarium merupakan salah satu wadah pemeliharaan ikan yang relatif sangat mudah dalam perawatannya. Akuarium dapat digunakan untuk budidaya ikan tawar dan air laut biasanya pada proses kegiatan pembenihan ikan atau untuk pemeliharaan ikan hias. Akuarium ini terbuat dari bahan kaca dimana penamaan akuarium ini berasal dari bahasa latin yaitu aqua yang artinya air dan area yang artinya ruang. Jadi akuarium ini adalah ruangan yang terbatas untuk tempat air yang berpenghuni, yang dapat diawasi dan dinikmati.
Akuarium yang digunakan untuk budidaya ikan ini dapat dibuat sendiri atau membeli langsung dari toko. Fungsi akuarium sebagai wadah untuk budidaya ikan juga dapat berfungsi sebagai penghias ruangan dimana akuarium tersebut dapat dinikmati keindahannya oleh penggemarnya. Berdasarkan fungsinya, akuarium dapat dibedakan antara lain adalah:
A. Akuarium Umum
Akuarium ini diisi dengan berbagai jenis ikan dan tanaman air yang bertujuan untuk penghias ruangan. Syarat akuarium umum:
1). Akuarium akan diletakkan sesuai dan serasi dengan ruangan.
2). Alat perlengkapan akuarium meliputi aerator, kabel listrik, pipa pvc, dan lain-lain, yang diletakkan tersembunyi supaya nampak alami.
3). Usahakan dasar akuarium tampak alami.
4). Tanaman disusun dengan estetika.
5). Jenis ikan yang dipelihara harus harmonis. Jenis akuarium ini biasanya digunakan sebagai hiasan bagi berbagai jenis ikan yang dapat dinikmati keindahan warna tubuh ikan baik ikan air tawar maupun ikan air laut dari jenis ikan hias maupun ikan konsumsi.
B. Akuarium Kelompok
Ikan-ikan yang dipelihara di dalam akuarium kelompok harus ikan sejenis/keluarga serta ditanami oleh tanaman air yang diperlukan oleh kelompok ikan yang dipelihara. Syarat akuarium kelompok:
1). Jenis ikan yang dipelihara harus masih sekerabat.
2). Susunan tanaman air disesuaikan dengan ikan yang dipelihara.
Jenis akuarium ini biasanya digunakan untuk memelihara ikan dalam satu kelompok baik ikan hias maupun ikan konsumsi dari ikan tawar dan laut.
C. Akuarium Sejenis
Dalam akuarium ini, estetika dan dekorasi dikesampingkan, karena tujuan dari akuarium sejenis untuk mengembangbiakan ikan. Jenis akuarium ini yang biasa digunakan untuk membudidayakan ikan air tawar dan laut.
D. Akuarium Tanaman
Dalam akuarium ini yang memegang peranan adalah tanaman air. Ikan dimasukkan ke dalam akuarium untuk penghias dan pemelihara tanaman.
4). Keramba Jaring Apung (KJA)
Budidaya ikan dalam karamba jaring apung adalah membesarkan ikan didalam wadah-wadah yang diapungkan di permukaan air, dimana wadah tersebut semua sisinya diselubungi oleh material (jaring) untuk menahan ikan di dalamnya. Budidaya ikan dalam karamba jaring apung dikelompokkan sebagai usaha pemeliharaan intensif, yakni dengan pemberian pakan yang berkualitas, penggunaan benih unggul, padat penebaran tinggi, juga harus didukung oleh lingkungan yang baik serta kemampuan pengelolaan yang baik pula. Jenis ikan yang dapat dipelihara pada karamba jaring apung tidak terbatas pada ikan mas atau ikan nila saja, tetapi hampir semua jenis ikan yang bernilai ekonomis dapat dipelihara pada wadah ini, seperti: Ikan lele, gurame, patin, bandeng, serta berbagai jenis ikan hias.
B. Budidaya (Pembesaran) Ikan
Teknik yang perlu diperhatikan adalah memilih wadah budidaya, memilih benih, padat penebaran, pola pemberian pakan, pencegahan hama dan penyakit ikan, pengontrolan pertumbuhan (sampling, grading dan sortasi), pengelolaan kualitas air yang tepat serta, panen dan pasca panen.
1. Wadah budidaya
Siapkan wadah budidaya sesuai dengan jenis ikan yang akan dibudidayakan dan lokasi budidaya. Wadah budidaya bisa berupa kolam, bak atau jaring apung/ keramba jaring apung/ tancap. Lakukan persiapan wadah budidaya dengan cara pengeringan, pemupukan, pengecekan saluran air, pemeriksaan kwalitas air dan sanitasi.
2. Pemilihan benih
Pilihlah benih sesui ukuran untuk tujuan pembesaran. Cari benih yang bergerak aktif tandanya benih tersebut berkualitas baik kondidi fisik yang normal serta kulit ikan/sisik tidak gugus.
3. Penebaran benihHal yang perlu diperhatikan saat penebaran benih adalah kepadatan pada tiap meter persegi wadah. Kepadatan ini ditentukan oleh jenis ikan dan sistem budidaya pembesaran yang dilakukan (ekstensif, semi intensif dan intensif). Penebaran benih harus dilakukan dengan hati hati. Lakukan penebaran benih pada pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan agar benih yang ditebar tidak mengalami sress atau tingkat kematian tinggi. Biarkan benih keluar dengan sendirinya atau dikeluarkan pelan-pelan dari kemasan benih (plastik). Sebelumnya masukan air kolam ke dalam plastik sedikt demi sedikit agar mudah beradaptasi dengan kondisi kolam (aklimatisasi)
4. Pola pemberian pakan
Pakan menetukan keberhasilan budidaya pembesaran ikan konsumsi. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan, proses pembesar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Pembesaran ikan secara ekstensif yaitu teknik pembesaran ikan yang hanya mengandalkanpakan alami yang terdapat dalam kolam budidaya.Pada pola pembesaran ini kesuburan perairan akan sangat menentukan tumbuhnya pakan alami. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam tergenang dan disawah.
b. Pembesaran ikan secara semiintensif yaitu pembesaran ikan yang lebih mengutamakan pakan alami yang terdapat pada kolam dan dengan tambahan pakan tambahan yang tidak lengkap dari kandungan gizinya seperti dedak. Pembesaran dilakukan di kolam air tenang
c. Pembesaran ikan secara intensif
yaitu teknik pembesaran ikan yang dalam proses pemeliharaanya mengandalkan pakan buatan
Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu pemberian dan cara pemberian pakan. Berikan pakan sedikit demi sedikit agar pakan dapat dimakan habis sebelum tenggelam ke dasar kolam. Gunakan pakan yang aman, hindari pemberian pakan berupa bangkai karena kurang aman terhadap ikan dan dikhawatirkan memberikan efek pada ikan yang akan dikonsumsi. Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan dimana ukuran pakan berupa pellet berbeda sesuai besarnya ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobot ikan secara keseluruhan atau pakan diberikan sesuai target panen yang diinginkan. Untuk pembesaran kisaran 0.5-07 % dari target panen.
1. Wadah budidaya
Siapkan wadah budidaya sesuai dengan jenis ikan yang akan dibudidayakan dan lokasi budidaya. Wadah budidaya bisa berupa kolam, bak atau jaring apung/ keramba jaring apung/ tancap. Lakukan persiapan wadah budidaya dengan cara pengeringan, pemupukan, pengecekan saluran air, pemeriksaan kwalitas air dan sanitasi.
2. Pemilihan benih
Pilihlah benih sesui ukuran untuk tujuan pembesaran. Cari benih yang bergerak aktif tandanya benih tersebut berkualitas baik kondidi fisik yang normal serta kulit ikan/sisik tidak gugus.
3. Penebaran benihHal yang perlu diperhatikan saat penebaran benih adalah kepadatan pada tiap meter persegi wadah. Kepadatan ini ditentukan oleh jenis ikan dan sistem budidaya pembesaran yang dilakukan (ekstensif, semi intensif dan intensif). Penebaran benih harus dilakukan dengan hati hati. Lakukan penebaran benih pada pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan agar benih yang ditebar tidak mengalami sress atau tingkat kematian tinggi. Biarkan benih keluar dengan sendirinya atau dikeluarkan pelan-pelan dari kemasan benih (plastik). Sebelumnya masukan air kolam ke dalam plastik sedikt demi sedikit agar mudah beradaptasi dengan kondisi kolam (aklimatisasi)
4. Pola pemberian pakan
Pakan menetukan keberhasilan budidaya pembesaran ikan konsumsi. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan, proses pembesar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Pembesaran ikan secara ekstensif yaitu teknik pembesaran ikan yang hanya mengandalkanpakan alami yang terdapat dalam kolam budidaya.Pada pola pembesaran ini kesuburan perairan akan sangat menentukan tumbuhnya pakan alami. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam tergenang dan disawah.
b. Pembesaran ikan secara semiintensif yaitu pembesaran ikan yang lebih mengutamakan pakan alami yang terdapat pada kolam dan dengan tambahan pakan tambahan yang tidak lengkap dari kandungan gizinya seperti dedak. Pembesaran dilakukan di kolam air tenang
c. Pembesaran ikan secara intensif
yaitu teknik pembesaran ikan yang dalam proses pemeliharaanya mengandalkan pakan buatan
Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu pemberian dan cara pemberian pakan. Berikan pakan sedikit demi sedikit agar pakan dapat dimakan habis sebelum tenggelam ke dasar kolam. Gunakan pakan yang aman, hindari pemberian pakan berupa bangkai karena kurang aman terhadap ikan dan dikhawatirkan memberikan efek pada ikan yang akan dikonsumsi. Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan dimana ukuran pakan berupa pellet berbeda sesuai besarnya ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobot ikan secara keseluruhan atau pakan diberikan sesuai target panen yang diinginkan. Untuk pembesaran kisaran 0.5-07 % dari target panen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar